Thursday, November 17, 2016

MAGI-COM / RICE COOKER TIDAK BISA MANASIN NASI ATAU MAKANAN LAIN

Gaes kemarin aku habis nemu case yang pasti banyak banget dialami oleh anak kost atau emak – emak rumah tangga lainnya. :D
Yaitu case tentang magicom / ricecooker. Pernah nggak nemuin nih magicom nggak bisa digunakan untuk ngangetin nasi atau makanan lainnya, karena rusak. :D
Padahal ya alat satu ini sangat berguna sekali ya terutama untuk anak kost, nih buktinya :










Ngakak aje nglihatnya, multi fungsi banget yak. :D

Iseng – iseng aku googling nyari system kerja magi-com dan beberapa trouble shootingnya, berikut informasi yang aku dapetin ya. J


Bagian - bagian magi-com:

1.       Connector Listrik
Ini adalah socket yang digunakan untuk menghubungkan unit magi-com dengan arus listrik rumah yes.
2.       Thermal Fuse
Ini adalah sejenis alat pengaman yang digunakan untuk mencegah arus listrik yang berlebihan yang akan menyebabkan kerusakan pada magi-com, arus berlebihannya bisa dari listrik rumah atau bisa juga dari magi-comnya sendiri jika rusak, besarnya sekitar 10 amps, dan bisa tahan dengan temperatur sampai 90 oC lebih.
3.       Cast Heater
Bagian ini berfungsi untuk merubah energi listrik menjadi panas, panas tersebut langsung di transferkan ke body magi-com ya, sehingga bisa memanaskan atau menghangatkan nasi kita.
Untuk panas yang dihasilkan unit ini antara 80-100 oC saat mode pemasakan berlangsung, dan akan turun menjadi sekitar 60 – 80 oC saat berganti menjadi mode pemanasan. ;)
4.       Thermostat
Bagian ini berfungsi untuk memindahkan mode dari pemasakan menjadi pemanasan, atau juga bisa dikatakan sebagai bagian yang bisa memberitahukan unit lainnya bahwa nasi kita sudah mateng. :D
5.       Saklar
Bagian yang menghubungkan dan memutus salah satu jalur kabel yang menghubungkan antara konektor listrik dengan Cast Heater.
6.       Tuas Saklar
Tuas ini yang akan meneruskan gerakan Thermostat dan akan menekan saklar untuk memutuskan arus listrik.
7.       LED Lamps
Lampu yang dihubungkan dengan Cast Heater dan Termistor, sehingga kita bisa tau bahwa megi-com kita sedang dalam mode memasak atau memanaskan yes.
8.       Termistor
Ini sejenis hambatan ya, yang nilai awalnya sekitar 10 Ohm dan bisa menghantarkan arus listrik dengan normal, namun akan terus naik nilai hambatannya saat dipanasi, sampai nilai tertentu sehingga arus listri yang mengalir terputus karena besarnya nilai hambatan, ini nanti akan sangat berguna saat magi-com dalam mode pemanasan, untuk menjaga termperaturnya yes. J

Cara kerja:
-          Saat beras dimasukkan dan magicom ditutup pegas Thermostat akan terdorong dan bagian magnetnya akan menahan pegas tersebut.
-          Stop kontak dicolokkan, listrik AC mengalir ke socket dan meneruskan arusnya ke salah satu kaki Cast Heater dan satu lagi ke saklar yang posisinya sudah close ( kontak On ).
-          Dari saklar arus mengalir ke bagian kaki Cast Heater yang lain dan satunya ke bagian lampu Led yang menandakan bahwa proses pemasakan sedang berlangsung.
-          Proses pemanasan terjadi hingga temperatur mencapai 100 oC lebih, menyebabkan air menguap dan temperatur mencapai titik batasnya, menyebabkan magnet di Thermostat kehilangan daya tariknya sehingga pegas akan memantul dan hwalllaaaaa nasi kita matang. :D
-          Pegas dari Thermostat tersebut terhubung dengan tuas saklar, sehingga saklar yang tadinya On berubah menjadi posisi Off, yang menyebabkan arus listrik yang ke arah Cast Heater terputus, alhasil temperatur akan turun dengan sendirinya.
Setelah saklar Off maka selanjutnya magicom berubah mode menjadi penghangat ( magic jar ), untuk menjaga agar tetap hangat temperatur Cash Heater harus tetap terjaga antara 60 – 80 oC, maka selanjutnya Cash Heater akan mendapat arus dari Termistor, dimana termistor ini menghubungkan antara socket kontak dengan Cast Heater, nilai hambatan yang ada di termistor akan turun jika temperatur turun, maka arus listrik akan mengalir dengan kuat, begitu juga sebaliknya, jika temperaturnya terlalu tinggi nilai hambatan yang ada di termistro juga akan naik, menyebabkan arus listrik terputus dan Cast Heater tidak mendapat suplay listrik, alhasil temperatur tetap terjaga. J

Berdasarkan informasi dari fungsi kerjanya diatas maka aku menyimpulkan bahwa bagian yang harus diperiksa dulu adalah bagian Termistornya, dan eng ing eng, baru dibongkar aja udah terlihat bahwa ada satu kabel ada yang putus, cuss langsung saja saya sambung dan setelah dirakit ulang langsung bisa ditesting. :D
Selama testing ± 10 jam menghangatkan nasi, hasilnya tidak mengecewakan. :D
Yak begitulah gaes, nanti kalau ada trouble pada bagian tersebut atau pada bagian lainnya kita bisa tau bagian mana dulu yang harus diperiksa yes. Semoga bermanfaat. Thanks. ;)

* Sory kabel Termistor yang putus belum sempet ke foto tapi udah terlanjur tak pasang, males mbongkar lagi gan, untuk kabel Termistornya adalah seperti ini ya :

Tuesday, July 26, 2016

Automatic Voltage Regulator / Kiprok Pada Sepeda Motor.

Automatic Voltage Regulator / Kiprok Pada Sepeda Motor.

Definisi
Alat yang digunakan untuk membatasi Arus pengisian Accu pada motor agar arus pengisian tetap stabil meski RPM mesin naik atau turun.
Biasanya untuk sepeda motor menggunakan accu dengan ukuran 12v, sehingga AVR akan mengalirkan arus standar 14 - 15 volt 10 Amps maksimal, jika lebih dari itu maka accu akan mendapatkan arus berlebih sehingga over charger dan menyebabkan accu rusak, dan jika kurang maka akan menjadi under charger menyebabkan accu tidak terisi.

Untuk tahun 2016 ini AVR dibagi menjadi 2, yaitu Fullwave dan Halfwave.
Fullwave, ini digunakan untuk sepeda motor yang menggunakan kelistrikan full DC, jadi untuk CDI, panel dan Headlamp menggunakan accu sebagai sumber power.
agil23@blogspot.co.idagil23@blogspot.co.id


Halfwave, ini digunakan untuk sepeda motor yang menggunakan listrik separuh AC dan DC, accu digunakan untuk start mesin, lampu seint, dan kadang untuk CDI. Sementara listrik dari Spull / generator motor digunakan untuk pengisian, Head lamp dan kadang untuk power CDI.
agil23@blogspot.co.idagil23@blogspot.co.id
Kerusakan yang mungkin terjadi di AVR adalah :
>Konektor rusak karena benturan.
>Kabel putus.
>Terpengaruh kelembaban yang terlalu tinggi atau temperatur kerjanya terlalu tinggi, menyebabkan seal rusak sehingga perlindungan terhadap peralatan elektronik seperti Capasitor, Resistor, dll didalam AVR tidak terjaga.


     

Tips :
>Pemilihan AVR yang baik akan mempengaruhi keawetan accu.
>Kalau Voltage accu kurang baik bisa dicek dulu koneksinya, koneksi yang longgar atau kurang bersih juga bisa menyebabkan AVR tidak bekerja dengan sempurna. :)

Sunday, March 13, 2016

Alternator

Alternator adalah alat pada sebuah mobil yang digunakan untuk merubah energy mekanik dari putaran  mesin menjadi energy listrik, memanfaatkan gerakan berputar elektro magnetic field (EMF) dari magnet permanent di rotor, dengan coil yang ada di dalam rotor itu sendiri, maupun yang ada di bagian stator.
Secara umum bagian alternator dapat kita lihat pada gambar sebagai berikut:


 alternator view


Ok,, bagian yang tersulit untuk difahami disini adalah:
1.       Rotor
Adalah bagian yang berputar pada alternator yang berputar, rotor ini sendiri terdiri dari kumparan lilitan tembaga ( coil ) yang ada didalam inti, dan diluar ada dua buah magnet berkutup utara dan selatan. Pada bagian stator nantinya akan ada output f dan e yang akan di hubungkan ke voltage regulator.
2.       Stator
Bagian dari alternator yang diam, bagian ini juga terdiri dari kumparan lilitan kawat tembaga (coil), bagian ini nantinya akan terinduksi oleh gerakan berputar dari electro magnetic field pada rotor.
3.       Brush wire
Adalah bidang kontak yang bersentuhan dengan kumparan lilitan hasil outpu dari rotor
4.       Diode penyearah
Adalah bagian yang berfungsi untuk menyearahkan ( menjadikan arus ac menjadi dc ) output dari kumparan coil pada stator.

Kalau bagian yang lainya sih gapang, bisa dinalar lah kegunaannya.

Friday, March 11, 2016

System Pengapian Konvensional ( Distributor Platina )

Definisi
System pengapian yang menggunakan platina sebagai bidang kontak untuk mendistribusikan arus listrik dari coil ke beberapa busi secara bergantian sesuai dengan waktu penyalaannya atau firing order.

Bagian - bagiannya
Ok sebelum menjelaskan bagaimana proses kerjanya mari kita pelajari dulu bagian – bagian dari system  pengapian konvensional ini terlebih dahulu.
Bagian bagian dari system pengapian konvensional adalah :
1.       Accumulator / aki
2.       Resistor ballast
3.       Coil
4.       Distributor platina
5.       Hight Tension cable
6.       Ignition spark / busi

Cara kerjannya
Pertama arus ac 12 v dari busi mengalir melewati Transistor Ballast, pada transistor ballast ini membatasi arus listrik agar tidak melebihi dari 4 ampere, karena jika lebih dari angka itu akan menyebabkan coil menjadi cepat panas, dan contact breaker di distributor menjadi cepat aus.

Kemudian dari Transistor ballast arus listrik mengalir ke lilitan primer coil, dari lilitan primer coil diteruskan ke contact breaker dalam distributor. saat kontak breaker ini bersentuhan maka arus akan mengalir ke grounding di distributor.

Saat poros dari distributor berputar dan mendorong kontak breaker untuk terputus, maka arus akan langsung mengalir ke capasitor / condensor.
Dalam hal ini capasitor memiliki tugas, untuk menyerap arus listrik “ sementara “ agar kontak breaker terhindar dari loncatan bunga api yang diisebabkan oleh mengalirnya arus diantara kontak breaker melalui udara, jika capasitor atau condenser tidak  berfungsi dengan baik, maka arus listrik tidak akan bisa terputus dengan sempurna di kontak breaker, sehingga saat kontak breaker mulai akan membuka ( atau membuka dengan gape yang belum maksimal, maka arus listrik akan tetap bisa untuk mengalir melalui udara, sehingga akan merusak kontak breaker dan mengganggu proses aliran listrik di coil.
Ok, balik lagi ke arus yang sudah sampai di capasitor. Saat kontak breaker masih terbuka, maka arus utama yang mengalir dari primer coil ke ground akan putus, dan aliran listrik akan berpindah dari lilitan primer ke lilitan secunder, dari liltan secunder inilah arus listrik dinaikkan dari 12 volt ke 22.000 volt sebagai output dari coil.
Setelah poros distributor melanjutkan putarannya kembali dan menyebabkan kontak breaker bersentuhan kembali, maka arus akan kembali mengalir seperti semula, dari lilitan coil primer ke kontak breaker untuk kemudian mengalir ke ground distributor.
Output dari coil ini akan mengalir melalui hight tension cable untuk mengalir menuju ke kontak platina distributor, saat rotor pada distributor berputar searah jarum jam, maka arus akan mengalir dan terbagi sesuai dengan urutan firing order untuk tiap masing – masing pistonya.

Ok,, jadi seperti itu prosenya, semoga Bahasa saya bisa di fahami.. terimakasih… J