Friday, March 11, 2016

System Pengapian Konvensional ( Distributor Platina )

Definisi
System pengapian yang menggunakan platina sebagai bidang kontak untuk mendistribusikan arus listrik dari coil ke beberapa busi secara bergantian sesuai dengan waktu penyalaannya atau firing order.

Bagian - bagiannya
Ok sebelum menjelaskan bagaimana proses kerjanya mari kita pelajari dulu bagian – bagian dari system  pengapian konvensional ini terlebih dahulu.
Bagian bagian dari system pengapian konvensional adalah :
1.       Accumulator / aki
2.       Resistor ballast
3.       Coil
4.       Distributor platina
5.       Hight Tension cable
6.       Ignition spark / busi

Cara kerjannya
Pertama arus ac 12 v dari busi mengalir melewati Transistor Ballast, pada transistor ballast ini membatasi arus listrik agar tidak melebihi dari 4 ampere, karena jika lebih dari angka itu akan menyebabkan coil menjadi cepat panas, dan contact breaker di distributor menjadi cepat aus.

Kemudian dari Transistor ballast arus listrik mengalir ke lilitan primer coil, dari lilitan primer coil diteruskan ke contact breaker dalam distributor. saat kontak breaker ini bersentuhan maka arus akan mengalir ke grounding di distributor.

Saat poros dari distributor berputar dan mendorong kontak breaker untuk terputus, maka arus akan langsung mengalir ke capasitor / condensor.
Dalam hal ini capasitor memiliki tugas, untuk menyerap arus listrik “ sementara “ agar kontak breaker terhindar dari loncatan bunga api yang diisebabkan oleh mengalirnya arus diantara kontak breaker melalui udara, jika capasitor atau condenser tidak  berfungsi dengan baik, maka arus listrik tidak akan bisa terputus dengan sempurna di kontak breaker, sehingga saat kontak breaker mulai akan membuka ( atau membuka dengan gape yang belum maksimal, maka arus listrik akan tetap bisa untuk mengalir melalui udara, sehingga akan merusak kontak breaker dan mengganggu proses aliran listrik di coil.
Ok, balik lagi ke arus yang sudah sampai di capasitor. Saat kontak breaker masih terbuka, maka arus utama yang mengalir dari primer coil ke ground akan putus, dan aliran listrik akan berpindah dari lilitan primer ke lilitan secunder, dari liltan secunder inilah arus listrik dinaikkan dari 12 volt ke 22.000 volt sebagai output dari coil.
Setelah poros distributor melanjutkan putarannya kembali dan menyebabkan kontak breaker bersentuhan kembali, maka arus akan kembali mengalir seperti semula, dari lilitan coil primer ke kontak breaker untuk kemudian mengalir ke ground distributor.
Output dari coil ini akan mengalir melalui hight tension cable untuk mengalir menuju ke kontak platina distributor, saat rotor pada distributor berputar searah jarum jam, maka arus akan mengalir dan terbagi sesuai dengan urutan firing order untuk tiap masing – masing pistonya.

Ok,, jadi seperti itu prosenya, semoga Bahasa saya bisa di fahami.. terimakasih… J


 

0 comments:

Post a Comment