System Pengapian
Konvensional ( Distributor Platina )
Definisi
System pengapian yang menggunakan platina sebagai bidang
kontak untuk mendistribusikan arus listrik dari coil ke beberapa busi secara
bergantian sesuai dengan waktu penyalaannya atau firing order.
Bagian - bagiannya
Ok sebelum menjelaskan bagaimana proses kerjanya mari kita
pelajari dulu bagian – bagian dari system pengapian konvensional ini terlebih dahulu.
Bagian bagian dari system pengapian konvensional adalah :
1.
Accumulator / aki
2.
Resistor ballast
3.
Coil
4.
Distributor platina
5.
Hight Tension cable
6.
Ignition spark / busi
Cara kerjannya
Pertama arus ac 12 v dari busi mengalir melewati Transistor
Ballast, pada transistor ballast ini membatasi arus listrik agar tidak melebihi
dari 4 ampere, karena jika lebih dari angka itu akan menyebabkan coil menjadi
cepat panas, dan contact breaker di distributor menjadi cepat aus.
Kemudian dari Transistor ballast arus listrik mengalir ke
lilitan primer coil, dari lilitan primer coil diteruskan ke contact breaker
dalam distributor. saat kontak breaker ini bersentuhan maka arus akan mengalir
ke grounding di distributor.
Saat poros dari distributor berputar dan mendorong kontak
breaker untuk terputus, maka arus akan langsung mengalir ke capasitor /
condensor.
Dalam hal ini
capasitor memiliki tugas, untuk menyerap arus listrik “ sementara “ agar kontak
breaker terhindar dari loncatan bunga api yang diisebabkan oleh mengalirnya
arus diantara kontak breaker melalui udara, jika capasitor atau condenser tidak berfungsi dengan baik, maka arus listrik
tidak akan bisa terputus dengan sempurna di kontak breaker, sehingga saat
kontak breaker mulai akan membuka ( atau membuka dengan gape yang belum
maksimal, maka arus listrik akan tetap bisa untuk mengalir melalui udara,
sehingga akan merusak kontak breaker dan mengganggu proses aliran listrik di
coil.
Ok, balik lagi ke arus yang sudah sampai di capasitor. Saat kontak
breaker masih terbuka, maka arus utama yang mengalir dari primer coil ke ground
akan putus, dan aliran listrik akan berpindah dari lilitan primer ke lilitan
secunder, dari liltan secunder inilah arus listrik dinaikkan dari 12 volt ke
22.000 volt sebagai output dari coil.
Setelah poros distributor melanjutkan putarannya kembali dan
menyebabkan kontak breaker bersentuhan kembali, maka arus akan kembali mengalir
seperti semula, dari lilitan coil primer ke kontak breaker untuk kemudian
mengalir ke ground distributor.
Output dari coil ini akan mengalir melalui hight tension
cable untuk mengalir menuju ke kontak platina distributor, saat rotor pada
distributor berputar searah jarum jam, maka arus akan mengalir dan terbagi
sesuai dengan urutan firing order untuk tiap masing – masing pistonya.
Ok,, jadi seperti itu prosenya, semoga Bahasa saya bisa di
fahami.. terimakasih… J